Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa serangan Rusia semalam dengan hampir 500 drone dan 40 rudal ke Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya merupakan respons nyata Moskow terhadap usulan perdamaian internasional.
Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa serangan besar-besaran terbaru Rusia terhadap Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya menunjukkan sikap sebenarnya Rusia terhadap usulan perdamaian.
Zelenskyy melaporkan bahwa selama serangan yang sedang berlangsung, Rusia meluncurkan hampir 519 drone dan 40 rudal ke Ukraina, terutama menargetkan infrastruktur energi dan sipil di Kyiv.
Kepala negara menambahkan bahwa ini mencerminkan "sikap Putin yang sebenarnya dan sikap para pengikutnya."
"Mereka tidak ingin mengakhiri perang dan mencoba menggunakan setiap kesempatan untuk menimbulkan lebih banyak penderitaan pada Ukraina dan meningkatkan tekanan mereka pada negara lain di dunia. Dan ini berarti tekanan balasan yang diberikan tidak mencukupi," kata Zelenskyy.
BACA JUGA :
- CNN: Eropa khawatir akan hasil pertemuan Zelenskyy dan Trump yang tidak terduga
- Ukraina tidak akan mengakui perubahan teritorial “dalam keadaan apa pun,” kata Zelenskyy kepada pers sebelum pertemuan dengan AS
Presiden menyerukan Amerika Serikat dan Eropa untuk meningkatkan tekanan pada Rusia dan mendukung Ukraina dengan senjata, khususnya sistem pertahanan udara.
Sehubungan dengan serangan rudal besar-besaran Rusia terhadap Ukraina, Polandia mengerahkan jet tempurnya dan menutup sementara bandara di Rzeszów dan Lublin. Pada malam tanggal 27 Desember, Rusia meluncurkan hampir 500 drone ke Ukraina, termasuk sejumlah besar Shahed, serta 40 rudal, termasuk Kinzhal.
BACA JUGA :
- Militer Ukraina memecat dua komandan brigade setelah kegagalan Siversk yang disebabkan oleh pemberitaan palsu
Presiden mendesak para mitra untuk mendukung pertahanan Ukraina dan memasok sistem pertahanan udara.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, pada pagi hari tanggal 27 Desember, 19 orang dipastikan terluka di Kyiv akibat serangan Rusia.
